Hari ini saya akan membuat karakter Plankton 3D dan memberikan tutorial membuatnya di aplikasi Blender. Disini saya tidak bisa menjelaskan secara terperinci agar tidak ada kesalahan dalam membuatnya, jadi saya langsung memberikan link video dari youtube saja untuk anda.
Kali ini saya akan membuat Mug 3D di Aplikasi Blender. Berikut Cara atau Langkah-langkahnya
1. Langkah awal, buka aplikasi Blender 3D dan klik sembarang pada layar utama
2. Hapus objek cube dengan cara tekan X pada Keyboard lalu pilih Delete
3. Tekan tombolShift+A > Mesh > Cylinder
4. Ubah Vertices dengan memasukkan angka 17. Vertices berada pada Tool Shelf disebelah kiri layar
5. Masuk ke Edit Mode dengan cara tekan Tabs pada Keyboard > Face Select
6. Hapus face bagian atas Cylinder agar berlubang, dengan cara klik kanan pada bagian atas Cylinder > tekan X pada Keyboard > Faces
7. Mulai dengan posisi Front Ortho. Tekan 1 lalu 5 pada Keyboard, kemudia letakkan kursor pada Objek Cylinder > Tekan Ctrl+R{maka akan terlihat garis ungu pada objek} > tekan 7 pada Keyboard > tekan Enter 2x
8. klik face select kemudian pilih bagian permukaan yang akan dibuat pegangan gelas. Dengan cara tekan Shift > Klik kanan pada bagian permukaan yang akan dibuat pegangan
9. Lalu Extrude dangan cara tekanE > Geser mouse ke arah kanan > Enter
10. Select pada bagian permukaan pegangan gelas paling ujung yang atas dan Tekan R X-45. Pada bagian permukaan pegangan gelas yang bawah Tekan R X -45.
11. Setelah itu hapus permukaan pada ujung pegangan gelas dengan cara klik Shift > Klik Kanan {kedua permukaan ujung pegangan gelas} > Tekan X > Faces. Dengan demikian permukaan ujung pegangan gelas akan berlubang
12. Sambungkan bagian-bagian samping pegangan ujung gelas dengan cara Tekan Edge yang akan disambungkan > Tekan F pada Keyboard.
13. Beri ketebalan pada objek gelas tersebut dengan klik Object Modifier {ikon kunci inggris} pada Properties Window > Pilih Solidify > Klik Add Modifier > Berikan nilai 0.2000 pada Thickness OfThe Shell > lalu Enter
14. Kembali ke Object Mode dengan cara tekan Tabs pada Keyboard dan klik Smooth pada Tool Shelf {tepatnya sebelah kiri pada tampilan}
15. Klik Add Modifier pada Properties Window > pilih Subdivision Surface > ubah nilai view menjadi 4 dan Render menjadi 3.
16. Terakhir, beri Warna pada object gelas tersebut. Dengan cara klik Materials pada PropertiesWindow > pilih News > Klik Diffuse > Seleksi Warna sesuai selera dan keinginan.
Ini adalah hasil desain Mug 3D yang saya buat
Itulah Cara Membuat MUG 3D di Aplikasi Blender. Mohon Maaf Apabila ada kesalahan kata dan cara yang kurang jelas.
Blender merupakan satu-satunya perangkat lunak untuk grafis 3 dimensi yang gratis dan cukup terkenal. Blender dapat digunakan untuk membuat animasi 3D dan fitur lainnya. Kali ini saya akan membahas tentang cara membuat text 3D di blender dan cara menganimasikannya.
Cara Membuat Text 3D di Blender
1. Pertama, Buka aplikasi Blender
2. Hapus objek kubus atau cube lalu klik add dan pilih text
3. Ubah menjadi mode edit untuk mengedit tulisan
4. Ubah teks dengan yang diinginkan
5. Untuk mengubah posisi text memutar menjadi 90 derajat pada sumbu x tekan R+X+90
6. Untuk membuat text menjadi 3D pilih ikon F pada window sebelah kanan lalu ubah modifikasi dan bavel
7. Ubah warna text yang diinginkan dengan mengklik ikon material
8. Untuk memberi efek pada tulisan ubah text menjadi mesh dengan mengklik ALT+C lalu pilih Meshfrom Curve,Meta,Surf,Text
9. Untuk mwnggerakkan text pastikan dalam mode objek lalu gerakkan objek dengan menekan G untuk geser dan R untuk rotasi
10. Untuk memberi efek partikel klik ikon Add Particel System
11. Lalu klik Add New lalu pilih efek yang diinginkan
12. Selanjutnya, untuk merender menjadi sebuah video yaitu dengan mengklik ikon kamera pada window sebelah kanan lalu scroll ke bawah dan ubah format jpg menjadi Movie avi
13. Lalu klik Render maka proses merender segera dimulai, dan jika sudah selesai maka hasilnya akan berbentuk video.
Saya bersekolah di SMKN 2 Pangkalpinang, dan saya mengambil jurusan Multimedia.
Mengapa saya memilih multimedia?
Ya karena saya merasa lebih tertarik pada bidang studi ini dari pada yang lainnya. Walaupun pada awalnya saya belum mengerti, tapi saya yakin saya bisa.
Saya akan menyelesaikan pendidikan saya sampai saya merasa bangga pada diri saya sendiri, untuk itu saya tidak tau kapan saya akan menyelesaikannya.
Orang yang berperan dalam pendidikan saya jelas keluarga saya, kedua orang tua saya, dan guru-guru yang selalu memberi arahan atau bimbingan pada saya dari dulu hingga sekarang. Saya sangat berterimakasih kepada orang orang yang selalu mendukung saya dari belakang hingga saya bisa mencapai tujuan saya.
Apa cita-cita saya?
Saya memiliki cita-cita yang sangat luar bisa, tapi untuk sekarang saya belum bisa memberitahu atau menjelaskan tentang cita-cita saya kepada orang lain kecuali keluarga saya sendiri, bahkan teman-teman saya juga tidak tahu cita-cita saya. Kenapa demikian? karena prinsip saya dari dulu memang tidak mau mengumbar apa yang saya impikan, biarlah itu menjadi mimpi saya sendiri. Semoga saya bisa meraih apa yang sudah menjadi cita-cita saya.
Walaupun saya merahasiakan cita-cita saya, tetapi semua keluarga saya mendukung atas apa yang saya impikan ini. Awalnya saya berfikir kalau orang tua saya akan menentang cita-cita saya ini, tapi kenyataannya mereka menjadi sangat mendukung dan selalu memberi arahan kepada saya agar bisa meraihnya. Saya sendiri akan berusaha semaksimal mungkin agar bisa meraih apa yang sudah menjadi mimpi saya, dan membuat kedua orangtua saya bangga terhadap saya.
Jika cita-cita saya tercapai saya akan sangat bangga pada diri saya sendiri. Karena pasti saya sudah melewati proses demi proses dan masa-masa sulit untuk bisa mencapai satu tujuan itu, dan hal itu tidak akan saya lupakan begitu saja.
Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan, semoga kalian yang membaca bisa memahami dengan baik apa yang saya tulis. Maaf jika ada kata atau kalimat yang tidak pas. Saya akhiri sampai disini, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Animasi 3D merupakan perkembangan dari animasi 2D. Bisa juga dibilang adanya animasi 3D ini dampak dari perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Animasi 3D adalah suatu objek animasi yang terdapat dalam ruang 3D. Animasi ini tidak hanya memiliki tinggi dan lebar, melainkan juga memiliki volume atau kedalaman (height, widht, depth). Objek animasi bisa berputar dan bergerak layaknya objek aslinya. Tampilannya seolah-olah nyata dan hidup.
Konsep Animasi 3D
Animasi 3D terciota karena adanya keinginan manusia untuk membuat gambar seolah-olah hidup dan dapat bergerak sebagai bentuk pengungkapan dari mereka.
Hal ini dikuatkan dengan hasil dari penelitian bahwa manusia lebih cepat merespon gambar daripada sederetan tulisan.
Gambar memiliki ragam makna, melalui gambar orang dapat menyampaikan banyak cerita. Mulalui gambar juga, orang dapat mengambil suatu makna yang terkandung dalam gambar tersebut. Tentunya dengan pendapat yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandang orang itu.
Nah, hal ini juga berlaku pada animasi. Animasi merupakan serangkaian gambar yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk rangkaian gerak sekuensial. Pesan yang terkandung dalam animasi tersebut bergantung pada imajinasi seseorang yang melihatnya.
Karakteristik Objek Animasi 3D
Dalam ilmu komputer, objek 3 dimensi merupakan teknik grafik yang dipaparkan dalam bentuk objek yang memiliki koordinat X, Y, dan Z. Jadi, setiap objek yang dihasilkan dari aplikasi 3D mempunyai dimensi dengan koordinat X, Y, dan Z.
Objek 3D tersusun atas sekumpulan titik-titik yang memiliki koordinat pada sumbu
X, Y dan Z yang membentuk sebuah bidang (face) yang selanjutnya digabungkan menjadi satu kesatuan. Ada beberapa elemen pembentuk objek 3D yang disebut dengan sub-objek.
Apa saja elemen sub-objek itu?
Berikut beberapa elemen pembentuk objek 3D, antara lain:
1. Vertex
Vertex adalaha elemen objek animasi 3D berupa sebuah titik yang terletak
pada koordinat X. Y, dan Z. Jika dua vertex digabung menjadi satu akan
membentuk edge. Vertex merupakan elemen objek 3D yang paling dasar.
Untuk mengganti atau memanipulasi posisi vertex dapat dilakukan dengan
mengganti nilai kordinat X. Y, dan Z pada vertex tersebut. Berikut contoh vertex
pada kubus yang ditandai dengan titik merah.
2. Edge
Edge adalah pertemuan setidaknya ada dua vertex.
Berikut contoh edge yang bergaris merah.
3. Face
Face adalah gabungan dari 3 titik atau lebih yang tertutup membentuk luasan tertentu.
Ada juga yang mengatakan bahwa face adalah bidang permukaan berupa kurva
tertutup yang minimal terbentuk dari tiga vertex atau edge (memiliki 3 rusuk atau lebih).
Animasi 2d adalah jenis animasi dalam bentuk 2 dimensi, artinya animator 2d membuat gambar dan karakter dalam format dua dimensi dan menghidupkannya dengan gerakan. Pengertian animasi 2d adalah sebuah karya gambar yang menggunakan lingkaran 2 dimensi dan digerakkan secara ceta dan berurutan.
Mengapa disebut sebagai animasi 2D?
Disebut sebagai animasi 2d karena memiliki ukuran panjang (X-aziz) dan (Y-axis). Juga karena dibuat dari sketsa yang digerakkan satu per satu, sehingga akan bergerak seperti nyata. Objek dalam gambar yang ada pada film animasi tidak hanya berupa makhluk hidup saja, namun juga ada yang berupa benda, warna tulisan, spasi efek.
Tekhnik Animasi 2D
Animasi 2 dimensi bisa juga disebut sebagai animasi dwi matra. Ada juga yang menyebut jenis animasi ini dengan nama flat animation. Dalam proses pembuatannya, ada beberapa teknik yang digunakan.
Ada 3 teknik pembuatan animasi 2D, antara lain:
1. Cell Technique (Teknik Sel)
Cell Technique bisa juga disebut sebagai teknik animasi manual. Dari segi usia, ini merupakan teknik pembuatan film animasi yang paling tua (klasik).
Pembuatan animasi dengan teknik ini yaitu rangkaian gambar dibuat di atas lembaran transparan (celluloid) yang berlapis-lapis. Objek utama yang mengeksploitasi gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan latar depan yang statis.
Dengan begitu, animator hanya membuat latar belakang (backgorund) dan latar depan (foreground) hanya sekali saja. Hal ini berfungsi untuk menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.
2. Teknik Computing 2D
Semakin berkembangnya teknologi, film animasi pun juga ikut berkembang. Apalagi untuk teknik pembuatannya, pastilah seiring berjalannya waktu semakin mudah.
Pada era tahun 1980-an, animasi 2D ikut merasakan imbas dari perkembangan teknologi tersebut. Para animator merasakan perkembangan yang sangat signifikan, terutama pada proses pembuatan animasi.
Untuk pembuatan animasi sederhana dapat dilakukan dengan mempergunakan satu personal komputer. Mulai dari perancangan model hingga pengisian suara atau dubbing.
Teknik computing 2D mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
Apabila ada kesalahan dapat dikoreksi dengan cepat dan bisa juga diadakan perubahan dengan cepat pula
Dapat menggandakan objek animasi
Hasil animasi terlihat lebih bagus
Mempermudah kerja animator
Semua bisa belajar membuat animasi dengan mudah
Sedangkan jika menggunakan teknik manual, setiap detail kesalahan terkadang harus diulang kembali dari awal.
Animator tidak perlu membuat objek berulang-ulang. Untuk menggandakan objek hanya perlu copy dan paste. Dengan begitu objek yang sama dapat digandakan dan diolah kembali, misalnya mau diperkecil, diperbesar, ditambah, ataupun dikurangi setiap elemennya.
Pembuatan animasi menggunakan teknik computing 2D ini didudukung dengan fasilitas dari teknologi yang memudahkan pembutannya. Sehingga semua orang bisa belajar membuat animasi, baik film animasi maupun animasi sederhana.
3. Teknik Computing 3D
Teknik computing 3D adalah teknik yang digunakan untuk memberi kesan pada objek agar terlihat memiliki ruang dan kedalaman. Pada animasi 2D yang hanya memiliki ukuran (dimensi) panjang dan lebar ini, kesan kedalaman belum muncul. Ketika kedalaman (dimensi ke tiga) berperan, maka ilusi itu baru bisa terlihat nyata.
Disini peran logika matematis terlihat ketika mewujudkan kesan ruang suatu benda. Setelah itu, tinggal mengatur bagaimana menyulap mata sehingga kesan yang semula 2 dimensi menjadi 3 dimensi.
Dengan menggunakan teknik animasi computing 30 ini bisa mengubah gambar yang biasa ditampilkan secara flat dan di rekayasa menjadi gambar yang dapat dibidik pandangannya dari segala arah.
4. Teknik Bayangan
Pada teknik animasi ini figur setiap adegan dibuat dengan menggunakan lempengan karton atau kulit. Kemudian media itu digunting sesuai dengan karakter figurnya.
Biasanya tokoh ditampilkan dengan karakter yang tampak dari samping agar terlihat lebih jelas. Sorotan lampu dari belakang layar ke objek figur yang memberikan efek siluet menjadikan kesan tersendiri ketika ditonton.
Media figur itu akan terlihat membesar jika dijauhkan dari layar. Sedangkan saat ditempelkan dengan layar, media figur itu akan memperlihatkan ukuran media yang sebenarnya. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah wayang (bayang) kulit.
Proses pembuatan animasi 2D terbagi menjadi 3 tahap,yaitu : Pre-Production, Production, Post-Production. Dalam setiap tahap itu ada beberapa proses yang harus di lalui, Berikut penjelasannya.
Proses Pembuatan Animasi 2D
1. Pre-Production
a. Ide
Sebelum melakukan apapun, ide merupakan akar yang paling dasar yang harus dipersiapkan. Animator harus membuat ide yang dapat membuat penonton berpikir bahwa animasi yang ia buat berbeda dengan animasi yang lain.
Kepuasan penonton ditentukan oleh ide yang unik dan visinoner. Harus ada juga alsan mengapa membuat animasi tersebut.
b. Cerita
Setelah mendapatkan ide, langkah selanjutnya adalah membuat cerita yang menarik. Pengalaman menulis cerita, novel, dan yang berhubungan dengan pembangunan cerita sangat dibutuhkan dalam tahap ini.
Dengan begitu animator dapat menentukan apa yang paling penting dalam suatu kejadian dan membuatnya bergelombang. Dalam ceritajuga harus ada emosi dan tujuan yang tepat. Sehingga penonton dapat seakan-akan masuk ke dalam cerita tersebut.
c. Storyboard
Storyboard adalah yang mewakili setiap scene yang tersedia pada keseluruhan film animasi dan menggambarkan suasana atau situasi dasar seperti posisi kamera, pose karakter, suara, dan dialog.
d. Desain
Proses terakhir pada tahap pra-produksi adalah membuat desain dengan cara merancang sketsa untuk kebutuhan produksi, seperti desain karakter dan objek lainnya. Desain harus dibuat lebih rinci dari storyboard.
2. Production (Tahap Produksi)
Jika tahap pra-produksi adalah akar dari seluruh proses pembuatan animasi, kalau tahap produksi adalah inti dari seluruh tahap pada proses pembuatan animasi. Proses ini sangat mempengaruhi visual dan kualitas gambar pada hasil akhir.
Ada beberapa proses yang harus dilalui pada tahap ini, antara lain:
a. Layout
Pada layout terkandung informasi visual yang berupa sketsa atau gambaran yang lebih detail tentang scene pada setiap animasi yang akan dibuat. Layout digambar secara hitam putih, dan kebanyakan menggambarkan rancangan secara detail agar mempercepat proses animasi.
b. R&D
R&D atau Research and Development berguna untuk menguji efektivitas produksi animasi yang bersifat analisis supaya dapat berfungsi di masyarakat luas. Sehingga animasi yang diproduksi dapat dinikmati dan dimengerti oleh penonton. Namun, jika sudah menerapkan alasan mengapa membuat animasi tersebut proses ini tidak wajib dikerjakan.
c. Texturing
Penambahan tekstur pada setiap desain sangat dianjurkan aga hasilnya lebih maksimal. Pada dasarnya, setiap desain sudah terdapat warna, namun adanya tekstur akan menjadi pelengkapnya.
e. Rigging
Rigging sangat penting untuk pembuatan animasi berbasis komputer. Rigging berfungsi untuk menambahkan tulang dan sendi pada setiap karakter agar bisa digerakkan secara terpisah dan lebih praktis.
f. Animation
Proses selanjutnya adalah melakukan animasi dengan bergantung pada storyboard, karena setiap gerakan sudah dicatat dengan jelas. Impor karakter, background, juga komponen atau objek lainnya yang dibutuhkan.
g. VFX
VFX atau Visual Effect ditambahkan untuk menghiasi animasi yang mengandung elemen seperti cahaya, api, air, asap, dan lain-lain. VFX diaplikasikan untuk kebutuhan yang tidak bisa dibuat dengan gambar atau animasi.
h. Lighting
Gambar yang flat dapat menjadi lebih hidup dengan adanya lighting atau pencahayaan. Lighting bisa diatur dengan menambahkan bayangan atau cahaya manual, bisa juga dengan tool pencahayaan khusus pada aplikasi tertentu.
i. Rendering
Proses terakhir dlaam tahap produksi adalah rendering. Rendering adalah proses mengubah project animasi pada software untuk mendapatkan hasil video dalam format file tertentu. Seorang animator dapat menentukan konversi, resolusi, format, bit rate, dan opsi lainnya.
3. Post Production (Tahap Pasca Produksi)
Proses finishing pada proses produksi terdapat pada tahap pasca produksi. Pada tahap ini animator dapat menambahkan modifikasi akhir yang dapat membuat animasi terlihat lebih bagus.
Terdapat beberap proses yang harus dilalui pada tahap ini, antara lain:
a. Composting
Composting merupakan proses penggabungan hasil render dari tahap produksi sebelumnya. Keterampilan dalam video editing sangat dibutuhkan dalam proses ini. Biasanya terdapat penambahan transisi video.
b. Color Correcting
Dalam setiap desain, warna adalah unsur terpenting yang dapat menghidupkan serta menghasilkan aura tertentu. Pada proses color correcting, animator bisa mengubah panorama film sesuai mood.
Animator dapat menggunakan beberapa efek warna untuk diaplikasikan ke film animasi yang sedang dibuat, misalnya Hue/Saturation, Color Channel, Color Corrector, RGB Settings, dan lainnya.
c. Dubbing / Sound Effect / Music
Proses penambahan suara pada sebuah film animasi bisa dilakukan dengan beberapa cara. Setiap animator berbeda-beda dalam melakukan proses ini. Ada yang merekam atau menambahkan audio ketika tahap pra-produksi, produksi, dan ada juga ketika tahap pasca produksi.
d. Final Output
Proses akhir dalam dari pembuatan animasi adalah final output. Final output dilakukan dengan proses exporting atau bisa juga dengan rendering. Pada proses ini, seorang animator harus mengatur opsi akhir secara detail untuk format film sesuai dengan kebutuhan.
CONTOH GAMBAR ANIMASI 2D
Sejarah Animasi
Sejarah singkat perkembangan animasi dunia dimulai sekitar 30.000 tahun yang lalu, manusia saat itu sudah mempunyai usaha untuk membuat gambar yang mencerminkan suatu proses gerak. Pada lukisan di dinding gua Altamira di Spanyol memperlihatkan gambar binatang sedang berlari
Kesan gerak didapat dengan menumpukkan gambar kaki binatang tersebut sehingga jumlah kaki terlihat 6-8 kaki. Salah satu dari (karya) tertua tentang pelukisan gambar gerakan ditemukan pada masa 1600 SM di Yunani. Misal pada dekorasi Partenon berbentuk relief yang melukiskan rangkaian/rentetan penari yang tampak bergerak dengan pertambahan
kecepatan dan perubahan posisi.
Pada tahun 1671, Athanasius Kircher membuat suatu gebrakan dengan menciptakan sebuah alat yang merupakan cikal bakal dari kamera proyektor. Alat ini dia sebut sebagai “Magic Lantern” Seorang berkebangsaan Belanda, Pieter Van Musschenbroek pada tahun 1736 disebut sebagai orang pertama yang membuat gambar animasi. Animasi yang dibuat oleh Pieter saat itu adalah kincir angin yang bergerak.
Tahun 1824, Peter Roget memperkenalkan “The Persistence of Vision”, sebuah alat untuk menggerakkan gambar. Pada tahun yang sama ditemukan sebuah alat bernama “Thaumatrope” yang oleh sebagian pakar sejarah animasi disebut sebagai rancangan John Aryton Paris. Akan tetapi oleh sebagian ahli yang lain alat tersebut ditemukan oleh Charles Babbage. Tahun 1832, sebuah alat yang dinamakan Phenakistoscope dikenalkan oleh Dr. Simon Ritter. Alat ini juga berfungsi membuat ilusi gambar yang diputar.
Pada tahun 1834, george Horner menemukan alat yang dinamakan “Zoetrope”. Alat ini berbentuk silinder yang dikelilingi oleh gambar sekuensial berurutan. Sehingga apabila diputar, kita akan melihat suatu ilusi gerak.
Pada tahun 1868, John barnes Linnet telah mematenkan sebuah media untuk membuat ilusi gerakan gambar yang disebut “Flip Book”. Alat ini sampai saat ini masih sering dipraktekkan oleh seniman animasi sebagai langkah awal untuk belajar animasi sebelum masuk pada langkah animasi komputer. Hasil dari Flip Book berupa gambar pada lembaran-lembaran kertas bila di gerakan akan menghasilkan animasi.
Tahun 1872, Eadweard Muybridge memulai bereksperimen dengan kumpulan foto binatang yang berurutan gerakannya Pada tahun 1877, sebuah alat yang dinamakan Praxinoscope dikenalkan oleh Emile raynaud. Alat ini merupakan perkembangan dari “Zoetrope” yang lebih disempurnakan. Dengan sebuah cermin, ilusi gerakan dari rentetan gambar akan bisa dilihat. Kemudian oleh Renaud, alat ini dikembangkan lagi menjadi sebuah alat yang dia sebut sebagai “Theatre Optique”. Pada tahun 1889, sebuah alat yang dinamakan Kinetoscope ditemukan oleh Thomas Edison dengan menyusun 50-an frame film yang diputar selama 13 detik. Sejarah pertunjukan film animasi dimulai pada tanggal 28 Oktober 1892 saat Emile Reynaud memutar film bisunya yang terdiri dari 500 frame gambar dengan menggunakan Theatre Optique di Museum Grevin Paris Prancis. Adapun pembuatan produksi animasi standar dimulai pada tahun 1906 oleh tokoh aimasi yang bernama J. Stuart Blackton. Dia memperkenalkan teknik merekam gambar-gambar dari kapur tulis yang berjudul “Humorous Phases of Funny Faces”. Pada tanggal 17 Agustus 1908, Emile Cohl pertama kali mempertunjukkan filmnya didepan pemuka-pemuka kerajaan Prancis tepatnya di Theatre Du Gymnase di Paris Perancis. Kemudian Emile Cortet (sebutan lain emile cohl) pergi ke Fort Lee, New Jersey dekat kota
New York untuk bekerja di studio Eclair dan dia dapat mengembangkan berbagai teknik animasi di kota itu, termasuk pada tahun 1910 dia mengembangkan Cut Out animation yang sedikit memudahkan para animator dalam berkarya.
Pada tahun 1928, Disney membuat animasi bersuara pertama dengan judul Steamboat Willie yang menandakan berakhirnya era animasi bisu. Kemudian Disney menambahkan warna pada animasi selanjutnya yaitu Flowers and Trees pada tahun 1932. Pada tahun 1949, Jay Ward dan Alexander Anderson Jr. membuat animasi televisi pertama yang berjudul Crusader Rabbit.
Jenis-Jenis Animasi
1.Animasi Tradisional (2D, Cel)
Tom and Jerry (1946-1967)
Hey Arnold (1996)
2. Animasi 2D Berbasis Vektor
Mucha Lucha (2002)
Mucha Lucha menggunakan software adobe flash pada pembuatannya